Puisi: Kamu dan Istanamu - Arsip Kita

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here
google-site-verification: google687231134d15a242.html

Monday, April 23, 2018

Puisi: Kamu dan Istanamu

Potret kesenjangan sosial di Jakarta

Puisi karya: Kamerad Anjas

Kawan, andai kau disini.
Andai kau disampingku..
Katamu dulu, aku ini kawanmu.
Katamu dulu, aku ini sama denganmu.
Sama punya tangan, kaki, mata, telinga,
Sama punya akal.
            Namun kenapa kini kau pura-pura tidak memahami bahwa aku sama denganmu?
Apa kau benar tidak memahami Setetes keringat dari ubun-ubunku ini adalah bagian dari keindahan duniamu.
Apa kau benar  tidak memahami bahwa nikmatnya garam yang di lidahmu, nikmatnya gula di lidahmu
semua kenikmatan, dari keringat-keringat yang lain itu juga ada keringatku
Apa kau benar-benar tidak memahami
Bahwa manusia ada untuk berbagi keringat
Namun kau kini tak menghargai aku sama sekali
Apakah matamu tertutupi istana beton yang ada di depanmu?
Padahal istana itu mustahil berdiri tanpa ada manusia lainnya, tak terkecuali siapapun
Bayi yang minum susu dari gudang pabrikmu itu, juga berkontribusi membangun istanamu.
Namun kenapa kau tidak begitu menghargai manusia lainnya.
Ingin ku berkata.. dianjuk..
Namun itu tidak etis      


Surakarta, April 2018

No comments:

Post a Comment

Artikel lainnya

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages