Makna Sebuah titipan [Puisi WS. Rendra] - Arsip Kita

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here
google-site-verification: google687231134d15a242.html

Friday, June 29, 2018

Makna Sebuah titipan [Puisi WS. Rendra]

Sering kali aku berkata,
Ketika orang memuji milikku,
Bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
Bahwa mobilku hanya titipan Nya,
Bahwa rumahku hanya titipan Nya,
Bahwa hartaku hanya titipan Nya,

Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
Mengapa Dia menitipka padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku,
Apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memilikki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku terasa berat,
ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,
Kusebut itu sebagai musibah,
Kusebut itu sebagai ujian,
Kusebut itu sebagai petaka,
Kusebut dengan panggilan apa saja
untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
Kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
Aku ingin lebih banyak harta,
Ingin lebih banyak  mobil,
Lebih banyak rumah,

Lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit,
Ku tolak kemiskinan,

Seolah "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:

Aku rajin beribadah, maka selayaknya derita menjauh dariku, dan Nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih.

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku",
dan menolak keputusan Nya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,

"Hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah..",

Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja.

No comments:

Post a Comment

Artikel lainnya

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages