Resensi: Colonia (2015) - Arsip Kita

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here
google-site-verification: google687231134d15a242.html

Friday, May 20, 2016

Resensi: Colonia (2015)

Sebuah Sekte dan Sejarah Kelam Chile

Menampilkan Emma Watson sebagai sampul dalam film Colonia membuat saya tertarik untuk menontonnya. Film dimulai dengan aksi unjuk rasa untuk mendukung Salvador Allende. Aksi dukungan karena telah dikudeta oleh militer yang mengangkat Jendral Pinochet menjadi presiden. Berlatar sejarah Cheko sekitar tahun 1970-an membuat saya agak asing dengan peta politik yang menjadi cerita di awalnya.
Emma Watson memerankan Lena seorang pramugari maskapai penerbangan Jerman yang menjadi pacar Daniel, seorang aktivis yang pro terhadap Salvador Allende. Pertemuan awal mereka di film ini diwarnai dengan ciuman hangat dan pelukan yang romantis ditengah orasi menentang kediktatoran rezim berkuasa. Membuat saya jadi sedikit bingung akan seperti apa jalan cerita dari film ini.
Cerita yang awalnya romantis berubah menjadi menegangkan ketika ditengah perjalanan Lena dan Daniel tiba – tiba mereka dihadapkan oleh penangkapan warga oleh militer yang mencari pendukung Allende yang dianggap pemberontak. Daniel yang ingin mendokumentasikan hal tersebut lalu ditangkap bersama pacarnya. Lena berhasil
bebas dan Daniel akhirnya ditangkap dan disiksa dengan berbagai macam penyiksaan. Diketahui tempat tersebut bernama Colonia Dignidad. Film ini bercerita tentang Lena yang masuk ke sekte tersebut untuk mebebaskan pacarnya.
Film ini menceritakan bagaimana penyiksaan rahasia Chile dibawah kepemimpinan kediktatoran militer yang dibungkus oleh sekte keagamaan. Cerita ini merupakan kisah nyata yang pernah terjadi di Chile. Setelah mencari tahu akan saya ceritakan sedikit fakta yang diambil dari liputan6.com tentang sekte tersebut.
Colonia Dignidad merupakan suatu sekte yang didirikan pada 1961 oleh seorang pedofil bernama Paul Scaefer bersama dengan sekelompok imigran Jerman dikawasan terpencil Chile. Dalam masyarakat tertutup itu, warganya dijejali indoktrinasi dan diperlakukan seperti sekawanan budak. Scafaer juga berkolaborasi dengan diktator Jendral Pinochet menggunakannya sebagai tempat penyiksaan para pembangkang. Dianggap sebagai sejarah kelam di Chile dan penyiksaan disana baru terkuak setelah Rezim Phinochet tumbang.
Dan dalam film ini Emma Watson alias Lena bertahan sampai 134 hari untuk membebaskan pacarnya. Disana dia melihat hal – hal yang belum pernah dibayangkan sebelumnya. Emma Watson berhasil memerankan Lena yang menjadi tokoh utama di film ini dengan sangat baik. tanpa banyak bicara kita bisa melihat bagaimana penderitaannya selama berada di dalam sekte tersebut.
Yang aneh adalah di akhir cerita tidak diceritakan lagi bagaimana situasi politik di negri itu dan bagaimana perkembangan aktivis yang merupakan teman – teman Daniel. Bahkan penonton tidak dipertemukan lagi dengan orang Chile yang menolong Lena. Sampai pada akhirnya justru teman Lena dari paskapai penerbangan Jerman sendiri lah yang nekat menolongnya[]


No comments:

Post a Comment

Artikel lainnya

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages