Resensi: Lelaki Harimau - Arsip Kita

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here
google-site-verification: google687231134d15a242.html

Sunday, May 8, 2016

Resensi: Lelaki Harimau

Cover Novel Lelaki Harimau
Judul Buku      : Lelaki Harimau
Penulis             : Eka Kurniawan
Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun              : Agustus 2014
ISBN               : 978-602-03-0749-7

Sinopsis:
Pada lanskap yang sureal, Margio adalah bocah yang mengggiring babi ke dalam perangkap. Namum di sore ketika seharusnya rehat menanti musim perburuan, ia terperosok dalam tragedi pembunuhan paling brutal. Di balik motif – motif yang berhambburan, antara cinta dan pengkhianatan, rasa takut dan berahi, bunga dan darah, ia menyangkal dengan tandas. “Bukan aku yang melakukannya,” ia berkata dan melanjutkan, “Ada harimau di dalam tubuhku.”

Lelaki Kesurupan dan Kehidupan Manusia

            Lelaki Harimau, Novel fiksi karya Eka Kurniawan seorang penulis alumnus jurusan filsafat Universitas Gajah Mada (UGM). Novel Lekali Harimau merupakan novel kedua setelah Cantik itu Luka yang diterbitkan pada tahun 2004.
            Kisah tentang pembunuhan Anwar Sadat yang dilakukan oleh Margio yang membuat semua tokoh di dalamnya kebingunan mengapa hal tersebut bisa terjadi. Pun jika Margio membunuh ayahnya sendiri Komar bin Sueb justru warga setempat tidak akan dibuat heran karna Margio telah diketahui memendam kebencian tergadap ayahnya. Namun margio mengelak dengan mengatakan bahwa di dalam dirinya terdapat harimau dan menuduh harimau tersebut yang membuat dirinya melakukan tindakan pembunuhan tersebut.
            Eka Kurniawan menyajikan kisah ini begitu menarik. Saya sendiri dibuat penasaran terhadap apa yang sebenarnya menjadi motif pembunuhan tersebut. Namun setiap saya membuka lembaran pada novel ini cerita – cerita menarik tentang kehidupan manusia yang rumit justru yang saya dapatkan. Dengan alur maju – mundur pembaca harus sabar membedah satu persatu tokoh mayor yang ada di dalamnya. Tentang permasalahan hidup manusia pedesaan khas Indonesia yang sudah jarang ditampilkan oleh media masa arus utama (mainstream). Buku fiksi tipis ini benar – benar menguji kesabaran dengan detail – detail menarik yang menceritakan permasalahan manusia.    
Setiap tokoh mempunyai pandangan sendiri terhadap permasalahan yang dihadapinya dan kita dibuat mengerti bahwa pandangan tentang permasalahan tercipta melalui pengalaman panjang.     Kisah – kisah permasalahan manusia tersebut hampir membuat saya lupa tentang cerita diawal atas sangkalan dari Margio bahwa terdapat harimau di dalam tubuhnya dan ia yang membunuh Anwar Sadat. Lupa karna terlalu asik menikmati perjalanan cerita yang disampaikan oleh penulis dan mencari – cari apa yang menjadi motif pembunuhan tersebut.

            Kisah dalam novel ini diawali dengan kalimat seorang bocah bernama Margio yang membunuh Anwar Sadat, dan kalimat itu pula  lah yang kemudian menjadi kalimat di akhir cerita novel ini. Akhir yang sebenarnya tidak di duga sama sekali. 

No comments:

Post a Comment

Artikel lainnya

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages