LANJUTAN Bag. II......
Generasi
kalian dapat menciptakan terobosan dalam mengubah arah dunia. Kalian dapat
menjadi generasi kreatif berkesadaran social yang sedang dinantikan oleh dunia
ini. Kalian dapat membawa kreatifitas kalian untuk menciptakan bisnis social
yang cemerlang guna mengatasi kemiskinan, penyakit, kerusakan lingkungan,
krisis pangan, dan berkurangnya energy yang tak terbarui, dan lain-lain.
Masing-masing
dari kalian mampu mengubah dunia. Sebagai langkah awal, masing-masing dari
kalian harus merancang rencana bagi bisnis social masing-masing prototype dari bisnis social boleh jadi
merupakan suatu bisnis kecil nan cantik. Tetapi jika itu berjalan, seluruh
dunia akan diubah dengan mereplikasinya di ribuan lokasi.
Pengembangan
prototype adalah kuncinya. Dalam
merancang prototype satu-satunya yang
kita butuhkan adalah pikiran kreatif yang berorientasi social. Ini boleh jadi
masing-masing dari kalian. Apapun yang kalian lakukan dalam hidup kalian,
niatkan untuk menciptakan atau terlibat dalam paling sedikit satu bisnis social
guna menjawab satu persoalan yang paling kalian prihatinkan.
Jika kalian punya
rancangan dan uang, jalanlah terus dan laksanakan. Jika kalian punya rencana
tapi tak punya uang, hubungi dekan kalian – mereka akan mencarikan kalian uang.
Saya belum pernah mendengar bahwa MIT punya persoalan dalam mendapatkan uang
ketika dia mempunyai gagasan bagus di tangannya. MIT bahkan dapat menciptakan
dana pengembangan bisnis social untuk mengantisipasi permintaan kalian.
Saya
katakana kepada kalian dengan sungguh-sungguh bahwa dalam terminology
kapabilitas manusia taka da perbedaan antara seorang miskin dengan seorang kaya
(privilege). Semua manusia dilengkapi
dengan potensi tak terbatas. Orang miskin tak terkecualikan dalam aturan ini.
Tetapi dunia sekitar tak pernah memberi mereka kesempatan untuk mengetahui
bahwa masing-masing dari mereka membawa anugerah luar biasa di dalam diri
mereka. Anugerah ini tetap tak dikenali dan tak terkak. Adakah tantangan kita
untuk membantu mereka menguak anugerah itu.
Kemiskinan
tidak diciptakan oleh orang miskin. Ia diciptakan oleh system. Kemiskinan
adalah sebuah pemaksaan artifisial. Begitu kalian terdepak dari system itu
system bekerja melawan kalian. Hal inilah yang membuat sangat sulit untuk
kembali pada system tersebut.
Bagaimana
kita dapat mengubah hal ini? Dimana kita mulai?
Intervensi
dasar akan menghasilkan perbedaan besar dalam system yang ada: a) memperluas
konsep bisnis dengan menyertakan “bisnis social” ke dalam kerangka wilayah
pasar., b) menciptakan pelayanan keuangan dan kesehatan inklusif yang
menjangkau setiap orang di plenet ini, c) merancang perangkat teknologi
informasi yang tepat, dan pelayanan bagi kelas paling bawah dan membuatnya
dengan mudah terjangkau.
Generasi
kalian mempunyai peluang untuk memutuskan hubungan dari masa lampau dan
menciptakan dunia baru yang indah. Kita melihat persoalan yang terus timbul
karena ekonomi akumulatif agresif yang berpusat pada individu. Jika kita
membiatkan hal ini berjalan terus tanoa perbaikan yang sungguh-sungguh, boleh jadi
kita segera akan mencapai titik dimana taka da jalan lagi untuk kembali lagi.
Diantara yang lain, tipe ekonomi yang demikian telah menempatkan planet kita
dibawah ancama distorsi iklim. Pengejaran laba semata-mata telah membuat kita
lupa bahwa planet ini adalah rumah kita; bahwa kita diharapkannya menjadikannya
aman dan indah, bukan untuk membuatnya semakin hari semakin tak layak huni
dengan mempromosikan segala gaya hidup yang mengabaikan semua peringatan
kesemalatan.
Pada
butir ini biarkan saya memberikan kepada kalian kabar baik. Sengeri apapun
tampaknya persoalan ini, janganlah kalian mengkerut dikalahkan oleh ukuran
mereka. Persoalan besar seringkali hanyalah pelebih-lebihan persoalan kecil.
Carilaj bagian terkecil dari persoalan itu, maka ia akan menjadi persoalan
sederhana dan kalian dapat memperoleh kesenangan ketika mengatasinya.
Kalian
akan bersukaria melihat begitu banyak cara pemecahan. Kalian dapat
menjinakkannya atau membuatnya lenyap dengan aneka tindakan social dan
ekonomis, termasuk bisnis social. Pilihlah tindakan yang paling efisien dalam
lingkup wilayah tertentu. Mengatasi persoalan besar tidak selalu harus lewat
tindakan raksasa, atau inisiatif global atau bisnis besar. Ia dapat mulai dari
sebuah tindakan kecil. Jika kalian membentuknya dengan cara yang benar,
tindakan ini akan tumbuh menjadi tindakan global dalam waktu singkat. Bahkan
persoalan paling besar pun dapat dipecahkan dengan intervensi kecil yang
dirancang dengan baik.
Kesinilah kalian dan kreativitas kalian mesti masuk.
Intervensi ini dapat begitu kecil sehingga masing-masing dari kalian dapat
memecahkan persoalan ini mulai dari garasi kalian. Jika kalian punya satu atau
dua orang teman untuk bekerja bersama, itu akan lebih baik. Dan ini akan
menyenangkan juga.
Kalian
lahir dalam era ide. Saya yakin, ide adalah sesuatu yang tak akan pernah habis
bagi lulusan MIT. Pertanyaan yang saya ajukan sekarang adalah bagaimana kalian
akan menggunakan ide-ide tersebut? Untuk mendapatkan uang dengan menjual atau
menggunakan ide kalian? Atau untuk mengubah dunia dengan ide kalian? Atau
keduanya? Keputusan ada di tangan kalian.
Jelas
ada dua tugas terhampar di depan kalian: mengakhiri kemiskinan di dunia untuk
selama-lamanya dan menempatkan dunia ke jalan yang benar untuk memulihkan semua
kerusakan yang kita telah lakukan terhadap lingkungan karena ketidaktahuan dan
cinta-diri kita.
Inilah
waktunya. Inisiatif kalian dapat menghasilkan perolehan yang luar biasa, bahkan
menghantar kalian mencapai sasaran ini. Dengan demikian generasi kalian akan menjadi
generasi paling berhsil dalam sejarah umat manusia. Kalian akan mengantar cucu
kalian ke dalam museum kemiskinan dengan hati amat bangga karena generasi
kalian akhirnya membuat cita-cita ini terwujud.
Selamat,
kalian telah menjadi bagian dari suatu generasi yang mempunyai kemungkinan
memukau dan selamat pula kepada kalian semua atas keberhasilan kalian pada masa
depan dalam menciptakan dunia dimana setiap orang di planet ini dapat berdiri
sejajar sebagai manusia.
Direproduksi
dari:
Majalah
BASIS Nomor 03 – 04, Tahun ke 58, Maret – April 2009
Rubrik
Pidato Hal 25-30
No comments:
Post a Comment